Calung Renteng atau Calung runtuy atau calung rantay merupakan deretan buluh-buluh bambu yang ditata serta panjangnya berurutan sesuai dengan tingkat-tingkat nadanya. Deretan buluh-buluh itu diikat sehingga merupakan untaian yang selanjutnya direntangkan pada dua penahan. Calung renteng ditabuh memakai dua alat pukul (panakol) yang masing-masing dipegang dengan tangan kiri dan tangan kanan.
Seperti disebutkan di atas, buluh-buluh calung renteng merupakan untaian yang digantungkan pada tali, kemudian direntangkan di antara dua penahan. Satu penahan menahan ujung satunya yaitu buluh yang paling pendek. Penahannya bisa merupakan batang pohon atau tiang untuk mengikatkan ujung tali untaian buluh atau bilah calungnya. Ujung yang satunya lagi, talinya diikatkan pada pinggang si penabuh. Calung renteng ditabuh menggunakan dua alat pemukul (panakol). Cara menabuhnya adalah dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Tetapi, kalau bilah-bilahnya digantungkan dari atas ke bawah, maka menabuhnya pun dari atas ke bawah atau sebaliknya.