Kecapi tarawangsa adalah bentuk seni pertunjukan yang merupakan perpaduan antara tabuhan atau petikan kecapi dengan gesekan tarawangsa (semacam rebab). Jenis musik tradisional ini terdapat di Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang.
Waditra yang digunakan dalam kacapi tarawangsa terdiri dari : Kacapi parahu, jukung, gelung, bangkung, kacapi indung atau jentreng, tarawangsa atau ngekngek. Kesenian kacapi tarawangsa selain dipergunakan sebagai alat tabuh untuk mengiringi acara-acara yang bersifat upacara diataranya seren tan, ngaruwat, netepkeun pare (memasukan padai ke lumbung) dsb. Lagu-lagu yang disajikan dalam kacapi tarawangsa yaitu Pangapungan, Rancagan, Panganginan, Pamapag, Lalayaran dan Bangbalikan. Di Rancakalong selain tabuhan saja yang disajikan tarian yang disebut Ibing Tarawangsa, Ibing Ngekngek, Ibing Sampyung atau Ibing Jentreng.
Berbeda dengan yang terdapat di Banjaran, Kabupaten Bandung, di sini kecapi tarawangsa hanya menjadikan tabuhan saja. Lagu yang dibawakan adalah Pangrajah, Paniman, Bajing Luncat, pangapungan Bojong Kaso dan Cungkleuk.
Sumber: Enoch Atmadibrata,”Khazanah Seni Pertunjukan Jawa Barat”, Disbudpar-Yayasan Kebudayaan Jaya Loka,Bandung,2006