Pencak Silat

Pencak silat memiliki arti dari dua kata yang menyusunnya. Pencak berarti gerak dasar bela diri yang memiliki peraturan. Sedang silat memiliki arti gerakan bela diri yang paripurna dan bersumber dari rohani.Versi kedua, menurut Thomas A. Green dalam bukunya yang berjudul Martial Arts of the World: An Encyclopedia of History and Innovation Martial Arts of the World: An Encyclopedia of History and Innovation, pencak lebih sering digunakan di Pulau Jawa bagian tengah dan timur. Sementara kata silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan.

Olahraga pencak silat merupakan seni bela diri tradisional asli produk Kepulauan Nusantara. Olahraga ini juga tersebar dan dikenal luas di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina Selatan, dan Thailand Selatan. Tersebarnya pendekar di banyak daerah membuat beberapa di antara mereka berkumpul dan bermusyawarah. Dan pada 18 Mei 1948, para pendekar tersebut sepakat untuk mendirikan sebuah lembaga yang bernama Ikatan Pencak SIlat Seluruh Indonesia (IPSSI). Kemudian organisasi tersebut berganti nama menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Dengan
demikian, IPSI merupakan organisasi pencak silat tertua di dunia.

Untuk contoh pada video yang saya kirimkan disana terdapat beberapa orang yang melakukan silat untuk yang pertama ada TGR dan selanjutnya ada Ganda yaitu yang dilakukan oleh 2 orang,perguruan yang ada di video tersebut yaitu perguruan ciung Wanara cabang bandung,Cimahi,dan juga Lembang yang bertugas sebagai opening lomba di Cimahi.

Contributor: Sadad Fauzan Nirwan

Kuda Lumping

Kuda lumping adalah sebuah kesenian tradisional yang berasal dari daerah Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Temanggung. Kesenian ini biasanya ditampilkan oleh sekelompok orang yang menunggang kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu/rotan. Para penarinya mengenakan kostum dan topeng yang unik, serta membawa berbagai property seperti cambuk, pedang, dan tali.

Tarian kuda lumping diiringi oleh musik tradisional seperti kendang, gong, dan suling. Para penari akan menggerakkan kuda-kudaan sambil melakukan aksi lucu dan atraktif seperti mengeluarkan lidah, bersalto, jungkir balik, berguling, hingga berpura-pura bertarung satu sama lain. Tarian ini biasanya atraktif dan energik sehingga mampu menghibur penonton dari berbagai kalangan usia.
Kesenian kuda lumping kaya akan unsur magis dan ritual. Para penarinya biasanya seperti kerasukan roh halus sehingga mampu melakukan aksi-aksi ekstrim. Selain itu, kostum dan properti yang digunakan juga memiliki makna dan filosofi tersendiri.

Secara keseluruhan, kesenian kuda lumping merupakan pertunjukan rakyat yang sangat unik dan menarik. Kesenian ini sudah menjadi bagian dari kekayaan dan identitas budaya masyarakat Jawa Tengah, khususnya Temanggung. Hingga kini, pertunjukan kuda lumping masih sering ditampilkan dalam berbagai acara tradisional maupun modern.

Contributor: Roni Ramdani

Tari Tanjung Baru

Pertunjukan Tari Tanjung Baru sebagai tarian yang mengiringi acara pertunjukan Longser berlangsung pada Sabtu, 16 Desember 2023 di Gedung De Majestik jalan Braga dalam rangka memperkenalkan kebudayaan yang ada di tanah Sunda.

Tari Tanjung Baru itu sendiri merupakan salah satu kreasi atau modifikasi dari tari jaipong. Tari yang dinilai baru dan belum terkenal di kalangan masyarakat ini berasal dari karawang, Jawa Barat. Tanjung Baru sendiri adalah salah satu kawasan wisata pantai yang berlokassi di cimalaya kulon, Karawang, jawa barat. tari tanjung baru menceritakan tentang kelincahan dan keceriaan gadis remaja pesisir pantai. Tarian ini sama saja dengan tari jaipong, hanya saja gerak tariannya di kreasikan.

Berikut adalah hasil dokumentasi pada tanggal 16 Desember 2023 di gedung De Majestic Braga dalam rangkaian acara Memperkenalkan Tradisi Sunda

Contributor: Pina Munawaroh

Penca Oray

Kesenian yang kita kenal di Kabupaten Garut begitu banyak. Salah satu yang menarik perhatian penulis untuk meneliti kesenian ini karena saat mendengar nama kesenian ini terdengar seperti biasa saja namun, ketika sudah mengetahui bagaimana kesenian ini ketika dipertunjukkan kepada khalayak, penulis merasa kesenian ini begitu menarik dan cukup membuat kaki kita gemetar. Karena adanya pertunjukan Pencak Silat namun para pemain sambil memainkan ular di tangan nya.

Penca Ular atau Penca Oray (dalam bahasa sunda), yakni sebutan untuk satu kesenian di daerah Samarang, Kabupaten Garut. Gerakan pada kesenian ini diambil dari gerakan pencak silat pada umumnya. Namun, yang menjadi daya tarik nya sang pemain melakukan gerakan silat sambil membawa ular dimana ular tersebut akan muncul di pertengahan penampilan dari sebuah saku pada baju pangsi ( baju khas di daerah sunda untuk kaum pria) yang dikenakannya.
Perguruan Sinar Raksa Muda yang berlokasi di Samarang, Garut, Jawa Barat merupakan suatu tempat perguruan atau dikenal dengan sebutan “paguron” di sunda. Paguron ini masih terus mengajarkan dan memperkenalkan Penca Oray kepada kalangan muda dengan tujuan agar adanya penerus yang senantiasa melestarikan pula kesenian orang sunda ini.

Contributor: Mutiara Salma Nihita

Bingbrung

Seni Bingbrung, yang berakar di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kotamadya Bandung, Jawa Barat, menunjukkan karakter uniknya sebagai seni ritual dengan perkembangan yang cenderung lambat jika dibandingkan dengan seni ritual lainnya. Meskipun begitu, sayangnya, kesenian ini masih belum sepenuhnya dikenal oleh masyarakat luas. Sejarah Bingbrung memiliki akar yang kuat, dimulai pada tahun 1910, awalnya dikenal dengan nama nyolawat atau sholawat.

Contributor: Muhammad Keivi Dhafin, Widyaningtyas Poetri, Putri Salsabila Jania, Rizki Novriyan Ekaputra, Ananda Putri Febryan, Aditya Permana Putra Syahzuar, Albiya Syazar Muhammad, Reza Intan Rizkyani Suparman

Gegel Jubleg

Gegel Jubleg merupakan salah satu kesenian khas tradisional masyarakat Sunda di Garut tepatnya kesenian ini berkembang di daerah Cisewu Menurut beberapa cerita yang berkembang kesenian Gegel Jubleg sudah ada sejak zaman ko lonial Belanda dan pada saat di zaman itu kesenian Gegel Jubleg dimainkan untuk menakut nakuti para penjajah yang masuk ke wilayah Cisewu, setelah melewati zaman itu, Kesenian Gegel Jubleg suka ditampilkan pada acara acara tertentu yang menyangkut kebudayaan Sunda , seperti pementasan hajatan , festival budaya, dan hari besar kemerdekaan.

Nama kesenian ini berasal dari bahasa Sunda Gegel yang berarti “menggigit” dan Jubleg yang berarti tempat menumbuk padi dan bumbu. Gegel Jubleg merupakan salah satu termasuk dalam kesenian dengan atraksi ekstrim dan bisa dibilang kedalam kesenian aliran Debus. Karena para senimannya yang menunjukan kegigihan dengan menggigit Jubleg kayu yang beratnya 25 kg
sampai 30 kg. Di lansir dari laman Jabar Quick Respon bahwa sebelum para seniman bermain Gegel Jubleg dengan menggigit kayu yang berat, mereka terlebih d ahulu akan di doakan oleh sesepuh di daerahnya. Para pemain terdiri dari laki laki dan perempuan, tidak sembarang orang untuk bisa memainkannya, mereka sudah terlatih dan profesional. Seni gegel jubleg merupakan sebuah jenis kesenian yang berakar dari seni debus yang dikemas menjadi jenis kesenian helaran magis, jenis kesenian ini tidaklah bisa dilepaskan dari unsur mistis yang sudah lama berkembang dinusantara. Gegel jubleg merupakan jenis kesenian panca warna. Kesenian panca warna merupakan sebutan pada kesenian yang memuat berbagai jenis kesenian, yang dihimpun dalam satu grup yang dapat dipentaskan dalam satu waktu. Gun Gun .N (2023).

Kesenian Gegel Jubleg merupakan salah satu pertunjukan budaya yang menampilkan seluruh segi kehidupan manusia, seperti para senimannya yang mempertunjukan gerakan gerakan pencat silat dan gerakan tari dengan memegang atau menggigit Jubleg tempat menumbuk padi dan rempah . Cara menggit jubleg jayu itu, mereka menancapkan paku di bagian bawah lumpang kayu yang dilapisi kain. Mereka menggunakan atribut berupa pakaian tradisional dan totopong atau dan totopong atau blangkon ikablangkon ikatt,, serta di iringi musik dan nyanyian Sundaserta di iringi musik dan nyanyian Sunda.. Dibubuhi juga oleh Dibubuhi juga oleh seni reog, angklung, seni reog, angklung, terompet sunda, terompet sunda, bahkan kendang pencabahkan kendang pencakk dan di bubuhi juga oleh seni Reog.dan di bubuhi juga oleh seni Reog. Tak jarang juga dicampuri atraksi gesrek atau debusan. Untuk lebih menghidupkan suasana Tak jarang juga dicampuri atraksi gesrek atau debusan. Untuk lebih menghidupkan suasana pertunjukan.pertunjukan.

Contributor: Muhammad Azhari Khairunnas

Bangkong Reang

Kesenian Bangkong Reang merupakan salah satu jenis kesenian tradisional yang berasal dari daerah Jawa Barat, tersebar di beberapa tempat diantaranya yaitu di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Istilah Bangkong Reang sendiri merupakan perpaduan dari kata “Bangkong” dan “Reang”. Kata “Bangkong” merupakan istilah nama sejenis hewan yang berarti “Katak” dalam bahasa Indonesia, sedangkan kata “Reang” mengandung arti terdengar suara banyak orang atau binatang. Dengan demikian, kesenian Bangkong Reang merupakan sebuah kesenian tradisional yang dalam pementasannya terilhami dari suara “Katak” yang bersahut-sahutan dan membentuk suatu pola irama musik tertentu.

Alat musik yang digunakan dalam Bangkong Reang ada 2 jenis yaitu alat musik bambu dan alat musik gembyung. Komposisi pemain Bangkong Reang terdiri dari 2 pemain buyung, 6 pemain keprak, 1 pemain kolotok, 2 pemain rengkong. Struktur pertunjukan Bangkong reang terbagi menjadi 3 bagian yaitu: gerakan pembuka, lagu, gerakan yang diiringi oleh lagu penutup.

Kesenian Bangkong Reang merupakan salah satu kesenian tradisional yang lahir dan tumbuh, serta berkembang dalam kehidupan masyarakat di Desa Lebak Muncang, Kab. Bandung sebagai hasil penciptaan atau penerapan nilai-nilai kehidupan yang bersumber dari akar budaya masyarakat setempat. Keberadaan kesenian tersebut dipengaruhi oleh beberapa aspek antara lain, letak geografis, pendidikan, mata pencaharian, kepercayaan dan lain-lain. Namun aspek yang paling menonjol dan mempengaruhi munculnya kesenian ini  adalah mata pencaharian hidup dan kepercayaan. Dengan demikian kesenian ini pada umumnya ditampilkan pada ritual perayaan panen padi.

Masyarakat yang berada di daerah pedesaan pada umumnya menganut sistem ekonomi tradisional, dengan pola produksinya yang berdasarkan pada tenaga keluarga, termasuk menggembala ternak. Begitu pula dengan kesenian Bangkong Reang yang awalnya berasal dari permainan rakyat di Desa Lebak Muncang yang dilakukan penggembala kerbau atau domba untuk menghilangkan kejenuhan saat menggembala.

Selain itu, pada masyarakat agraris tradisional berkembang suatu mitologi yang menunjukan sebuah jenis kesenian tradisional musik bambu yang masih berkembang dalam masyarakat Sunda, mencerminkan kepercayaan terhadap nenek moyang (animisme) yang dalam pementasannya sebagai sarana ritual menghormati Dewi Sri atau Nyi Pohaci. Dalam mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah, biasanya masyarakat ekspresikan dalam bentuk pementasan karya kesenian musik bambu, termasuk didalamnya Bangkong Reang.

Contributor: Muhamad Rifaldi

Tari Kangsreng

Tari Kangsreng adalah tari pergaulan muda-mudi di tatar prahyangan. Tarian ini menggambarkan kegembiraan pemuda-pemudi desa setelah memanen padi mereka. Tarian ini termasuka pada jenis tari Jaipongan yang disebut tari jaipong kangsrenga, tari ini dengan kehasannya gerak tari yang gemulai, di iringi tema lagu pembangunan dinyanyikan oleh sinden, menambah semarak pergelaran tersebut.

Menurut sejarahnya, kangsreng adalah salah satu dari rangkaian upacara yang sering dilakukan oleh masyarakat sunda untuk menyambut hari panen padi, tarian ini digunakan sebagai upacara rasa syukur dan terimakasih kepada dewi sri. Seiring perkembangan zaman, tari kangsreng ini tidak hanya dilakukan saat menyambut panen padi saja. Karena tarian serta iringan kendang yang ceria akan membuat para penonton bergembira. Bahkan masyarakat sunda percaya kangsreng bisa meningkatkan kebersamaan masyarakat.

Contributor: Liska Rahmawati

Suku Arfak

Video ini menampilkan berbagai macam unsur kebudayaan suku Arfak, salah satu suku terbesar di Provinsi Papua Barat. Video dimulai dengan pengenalan singkat tentang suku Arfak, termasuk asal-usul, wilayah huni, dan sub-sub sukunya. Selanjutnya, video menampilkan berbagai macam unsur kebudayaan suku Arfak, seperti:

  • Sistem mata pencaharian, suku Arfak merupakan petani dan peternak.
  • Sistem teknologi, suku Arfak menggunakan alat-alat sederhana untuk bertani dan berburu.
  • Sistem religi, suku Arfak menganut agama Kristen dan kepercayaan animisme.
  • Sistem kekerabatan, suku Arfak memiliki sistem kekerabatan patrilineal.
  • Sistem pengetahuan, suku Arfak memiliki pengetahuan yang luas tentang alam dan kehidupan.
  • Bahasa, suku Arfak menggunakan bahasa Arfak, salah satu bahasa Austronesia.
  • Kesenian, suku Arfak memiliki berbagai macam kesenian, seperti tari-tarian, musik, dan ukiran.

Contributor: Kenzie Haidar

Boi – Boian

Boi-boian merupakan salah satu permainan yang digemari anak-anak di Kalimantan Utara. Kadang menggunakan bola plastic, bola kasti, atau benda serupa bola. Misalnya kain atau plastik yang digulung dalam bentuk bola. Permainan ‘Boi-boian’ merupakan permainan sederhana namun sarat makna. Di sini anak-anak desa tersebut diajarkan cara bekerjasama dengan kelompoknya.

‘Boi-boian’ dimainkan oleh dua kelompok kecil, yaitu kelompok yang bermain dan kelompok yang berjaga. Masing-masing kelompok terdiri dari minimal 2 orang, karena membutuhkan kerjasama antara pemain dalam satu kelompok. Biasanya permainan Boi-boian dimainkan di sore hari. Permainan ini adalah permainan merobohkan susunan pecahan genting yang disusun dengan menggunakan bola. Kemudian kelompok yang berjaga harus menyusunnya kembali. Namun mereka harus hati-hati, karena tim lain akan berusaha menggagalkannya dengan melempar bola.

Uniknya dari permainan ini adalah peraturan dalam membawa bola. Kelompok yang jaga berusaha melempar bola untuk mengenai kelompok bermain. Tetapi bukan dengan membawa lari bola, lalu melemparkannya mengenai tubuh lawan, melainkan bola harus dioperkan kepada anggota kelompoknya sambil berusaha mengejar dan melemparkan bola. Apabila mereka berhasil menyusun pecahan genting tersebut, mereka berteriak ‘Boi-boi’, yang artinya mereka memenangkan permainan.

Namun jika salah satu anggota kelompok terkena bola yang dilempar oleh kelompok lawan, maka mereka akan menjadi kelompok jaga.

Tata Cara Permainan

1 kelompok bertujuan menyusun pecahan genteng hingga tak ada yang tersisa sambil menghindar dari tembakan bola yang dilemparkan oleh anggota kelompok lain.

Kelompok yang satunya bertugas menembakkan bola ke anggota-anggota kelompok lawan yang berusaha menyusun pecahan genteng.

Setiap anggota lawan yang terkena lemparan bola dianggap gugur dan tidak boleh lagi meneruskan permainan.

Permainan dimulai dengan menggulirkan bola oleh kelompok penembak ke arah pecahan genteng yang tersusun seperti piramida hingga berantakan (kira-kira seperti menggelindingkan bola bowling ke sasarannya).

Sementara itu kelompok penjaga (penyusun pecahan genteng) bersiap-siap menyusun lagi kepingan genteng yang berantakan sambil mewaspadai serangan lemparan bola.

Permainan selesai apabila pecahan genteng selesai disusun atau anggota kelompok yang bertujuan menyusun pecahan genteng telah semuanya gugur kena tembakan bola dari kelompok lawan.

Setelah selesai, posisi kelompok ditukar, yang tadinya kelompok penyusun pecahan genteng menjadi kelompok pelempar bola (penembak), dan sebaliknya.

Contributor: Jilan Ibrahim